Batam Island adalah tempat yang pernah aku jadikan sebagai tempat untuk mencari sesuap nasi. Saat pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Batam terasa begitu asing buat aku. Dimana di tempat itu tak satupun yang pernah aku lihat sebelumnya. Benar-benar hal yang baru dan semua serba baru. Di Batam aku bertemu dan memiliki teman dari berbagai suku dan daerah dengan berbagai macam dan corak yang menjadi karakteristik mereka.
BATAM=Bila Anda Tiba Anda
Menangis, BATAM=Bila Anda Tabah Anda Menang, itulah slogan yang akrab
terucapkan oleh orang-orang yang sudah lebih awal menginjakkan kaki di pulau
Batam. Saat pertama menginjakkan kaki di Batam memang gak afdhal kalau
kita tidak meneteskan air mata. Terasa begitu terasingnya diri di antara
keramaian. Namun dari keikhlasan hati untuk melewati hari-hari dalam
keterasingan ternyata tangispun mampu berubah jadi senyuman.
Selama kurang lebih 4 tahun
berada di Batam sebagai anak rantau banyak hal yang aku dapatkan. Batam sudah
membuat aku lebih bisa menghargai orang lain untuk dijadikan sebagai teman.
Maklumlah saat masih di kampung, aku diibaratkan manusia yang punya mata
tanpa memiliki mulut.