Kharnas |
Buah ini pada
umumnya tumbuh liar bercampur semak, yang sering ditemukan di kebun, sawah,
atau di hutan. Buah ini juga dikenal dengan beberapa nama, ada yang menyebutnya
cecendet, cecenet, ceplukan atau ciplukan. Saya sendiri menyebutnya kande-kande balao, karena begitulah orang-orang di kampung
saya menyebutnya.
Buah inipun tidak begitu menarik perhatian. Sehingga tak heran jika tidak pernah melihat buah ini di pasar tradisional di Indonesia. Tapi itu hanya di Indonesia. Karena di Mesir, buah ini sangat mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional, bahkan di hypermarket seperti Carrefour.
Buah inipun tidak begitu menarik perhatian. Sehingga tak heran jika tidak pernah melihat buah ini di pasar tradisional di Indonesia. Tapi itu hanya di Indonesia. Karena di Mesir, buah ini sangat mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional, bahkan di hypermarket seperti Carrefour.
Di Mesir buah ini namanya Kharnas, harganya 10 Le/kg. Jika diequalkan ke rupiah sekitar Rp. 17.000. Harga yang cukup mahal jika dibandingkan dengan harga jeruk atau strawbery yang hanya sekitar 4-5 Le/kg.
Kenapa
di Mesir buah ini jadi mahal? Entahlah, apa sebabnya. Tapi, boleh
jadi karena orang Mesir tahu akan khasiat buah ini, atau karena disukai saja. Sementara di Indonesia,
meskipun kita bisa menikmatinya dengan gratis, tapi masih banyak yang tidak
suka, dan ketidaktahuan kita akan khasiat dari buah yang punya banyak nama ini.
***