Dari kemarin malam hingga pukul 13.00 siang tadi, saya masih terjaga. Pukul 11.00 am (clt) AA turun beli ful medames untuk sarapan. Beberapa menit kemudian AA datang membawa ful dllnya. Kemudian kami sarapan sambil menonton TV. Kami menonton TV siaran live dengan beberapa channel yang selalu diganti-ganti. Kami sedang menyaksikan pembubaran demonstran di An Nahdhah dan di Rab'ah Al Adawiyah.
Seperti biasa, saat kami makan Adam pasti banyak bercerita atau bertanya ini dan itu. Sepertinya itu menjadi salah satu cara Adam, agar makanan yang masuk di perutnya tidak banyak.
Dan pagi tadi, saat kami sedang menikmati ful, tiba-tiba Adam bertanya, "Ma, orang Mesir kenapa bunuh orang Mesir ? kan huwwah huwwah, leih keda ?"
Mendengar pertanyaan Adam, saya tak mampu untuk memberinya jawaban. Saya tak mampu bukan karena tidak bisa, tapi saya bingung untuk menjelaskannya kepada Adam. Sementara saya sadar, apa yang akan saya katakan sebagai jawaban pertanyaannya nanti belum tentu Adam mengerti. Akhirnya saya memilih untuk tidak menjawabnya. #Mama Kuttu.
Belum juga pertanyaan Adam terjawab. Beberapa menit kemudian Adam kembali bertanya. Ketika di TV sudah terlihat para syuhada berjajar dengar tubuh yang berlumur darah.
"Ma, yang mati itu Bapak-bapak, kan ?"
"Iya" jawabku singkat
"Kalau yang Bapak-bapak itu ada anaknya, kan Ma ?"
"Hmm .. Mungkin ada yang ada, mungkin juga ada yang tidak ada. Kenapa ?"
"Oh, kasihan kan, Ma. Bapaknya mati, pasti anaknya menangis"
"Iya, kasihan. Kita berdoa saja ya. Semoga Mesir kembali aman biar tidak lagi ada orang yang mati, dan tidak ada anak kehilangan Bapaknya, ya".
"Iya, Ma. Kasihan kan."
Hingga kami selesai sarapan. Kami tetap saja duduk depan TV melihat proses pembubaran demonstran dikedua tempat, An Nahdah dan Rab'ah Al Adawiyah. Namun, ketika jarum jam menunjuk pada pukul 13. 30 clt. Saya tak dapat lagi menahan rasa kantuk yang sudah menyerang sedari pukul 03. 00 dini hari.
Rasa kantuk yang tertahan dikarenakan Adwan rewel. Rewel bukan karena kurang sehat tapi karena Adwan masih mau tetap bermain. Akhirnya sayapun tidur, beberapa jam tidur dan saya bangun tepat pukul 17.00 clt. Istrahat yang singkat namun cukup memulihkan tenaga saya sebagai emak-emak.
Selama beberapa jam, banyak berita dibeberapa channel TV yang disiarkan secara live terlewatkan oleh saya. Sehingga saat saya kembali membaca berita tentang pembubaran demonstran dengan media versi Indonesianya. Saya pasti akan kembali bertanya kepada suami, apabila ada berita yang judulnya saya rasa "gimana-gimana", gitu. Apa benar berita itu ada atau tidak di versi Arabicnya atau di siaran TV live.
Dari kejadian pagi tadi. Melihat banyak korban jiwa, korban dari kedua belah pihak. Membuat saya kembali hanya bisa terus berdoa, mendoakan Mesir agar kembali aman dan damai. Agar tidak lagi ada lagi korban jiwa. Doa yang tanpa embel-embel, caci, maki dan kutukan.
Cairo, 15 Agustus 2013.
No comments:
Post a Comment