Orang yang lahir di kampung, kadang saat meninggalkan kampung halamannya
akan bertingkah. Ya contohnya kaya saya ini. Ketika saya
harus meninggalkan kampung halaman, ada saja yang menjadi alasan saya rindu akan
kampung halaman. Dan salah satu alasannya adalah makanannya.
Seperti yang kita tahu, bahwa
setiap daerah mempunyai makanan khas. Di tanah Bugis Makassar contohnya, ada
coto dan konronya, di Jawa Barat (Sunda) ada Nasi Timbel , soto Bandung dll, di
Sumatera (Padang) terkenal dengan rendangnya, dan di Jawa Timur terkenal dengan
rawon, rujak cingur dll. Sementara di Jakarta (Betawi) ada Nasi uduk, kerak
telor dll. Nah, makanan kerak telor ini yang belum pernah saya makan, meskipun
sudah berapa kali mampir di Jakarta
#Kacian .. :D
Saya masih ingat waktu ke Batam, sebagai
orang yang berasal dari tanah Bugis makanan yang paling pertama saya cari
adalah coto, konro dan pisang ijo. Akan tetapi waktu itu di Batam masih sangat
langka untuk menemukan masakan khas Bugis Makassar ini. Sehingga hampir setahun
saya di Batam baru bisa makan coto, dan pisang ijo. Pisang ijonya pun tidak
seperti di Makassar yang syrupnya pake syrup
DHT. Karena ternyata di Batam tidak ada yang jual syrup DHT. Begitupun ketika
pertama kali saya sampai di Mesir, singkong adalah yang pertama kali saya cari.
Padahal di sini orang tidak tahu singkong, karena memang tidak ada singkong,
adanya hanya ubi jalar. :Hehehe
Sekarang, saya sebagai orang dari
kampung yang sampai saat ini masih berada di LN. Kembali bertingkah merindukan
makanan khas, tapi bukan makanan khas dari Bugis Makassar. Inipun saya tidak
tahu termasuk makanan khas atau bukan, yang pasti makanan ini ada di Indonesia. Dan
hampir diseluruh daerah makanan ini ada dan dikenal. Hanya mungkin dari nama
saja yang membedakannya.
Makanan apalagi seh yang saya
rindukan ? Coto, pisang ijo, singkong, sukun, petai ataukah jengkol ? Hmm ..
sepertinya bukan. Tapi kali ini saya ingin ikan.
Ikan ? Ikan apalagi ? Ikan bakar,
masak, goreng ? Oh, bukan juga. Karena semua jenis ikan itu sudah menjadi hal
yang biasa saya sajikan di sini. Kali ini saya mau ikan yang proses
pengolahannya menggunakan garam dengan konsentrasi tinggi, dan dibiarkan setengah basah. Huii .. Ikan apa seh,
ikan asin/ kering ? Bukan..Ikan itu tuh ………… *Seperti foto di atas* :D
Tuh, Benar-benar bertingkah, kan ? Padahal saat
pulang kampung tahun kemarin, ikan ini tak pernah sekalipun saya minta kepada Mama saya, karena memang tak pernah ada niat untuk menikmatinya. Untungnya tingkah saya masih wajar-wajar saja. Bagaimana ya
seandainya saat pulang kampung saya bilang sama mamaku, "Ma, maafkan saya
karena sekarang saya tidak bisa makan nasi, sudah terbiasa makan roti (Isy) kayak
orang Mesir" ..*Kandetto .. :D
No comments:
Post a Comment