Tahun 2000
Setelah menikah, saya langsung diboyong ke Mesir oleh suami,
yang saat itu masih berstatus sebagai mahasiswa di Al-Azhar University.
Saya ke Mesir dengan langkah "sedikit" terpaksa,. Karena saya berat
meninggalkan Indonesia
dengan segala yang ada di dalamnya.
Beberapa hari setibanya saya di Mesir. Saya jalan-jalan ke
pasar, dan langsung mencari salah satu jenis makanan kesukaan saya dan keluarga
waktu di kampung. Karena sukanya makanan itu hampir tiap minggu kami nikmati
dalam berbagai macam cara pengolahan, baik itu digoreng, bakar, rebus atau
diolah menjadi kue. Makanan itu adalah ketela pohon, yang di kampung lebih
dikenal dengan nama ubi kayu atau singkong.
Seperti yang kita tahu, singkong mengandung banyak nutrisi, tidak pada umbinya
saja, tapi daunnya pun memiliki banyak kandungan vitamin, mineral, asam amino
sessensial serta protein yang baik untuk tubuh kita. Sehingga tidak heran jika
daunnya pun bisa disulap menjadi sayuran yang sangat lesat.
Namun sayang, singkong ternyata tidak bisa dijumpai di Mesir.
Meskipun dalam bentuk barang impor, yang ada
hanyalah ketela rambat atau ubi jalar. Karena itu, akhirnya saya tidak
bisa lagi menikmati makanan kesukaan saya selama beberapa tahun.
Tahun 2008
Saya kembali menikmati singkong tapi bukan singkong segar,
melainkan singkong yang sudah diolah menjadi keripik (opak), itupun karena saya
dapat kiriman dari teman yang tinggal di Jakarta.
Saat itu, betapa senangnya hati saya menerima
kiriman kripik singkong tersebut. Karena kripik itu telah mengobati kerinduan
saya pada singkong, yang sudah bertahun-tahun tidak bisa saya nikmati. Selain
itu, juga telah mengingatkan masa-masa
indah saya bersama keluarga saat bersama-sama menikmati singkong.
Bukan hanya itu, kripik singkong ini juga telah mengingatkan
saya kembali dengan satu kejadian yang cukup mengagetkan, dan juga membuat kami
tertawa.
Pernah sekali waktu, saya dan saudara-saudara saya sedang
asyik menikmati singkong goreng yang lengkap dengan sambalnya. Sambal singkong
yang dibuat seperti saus fla.
Yang terbuat dari singkong parut. Dimana singkong goreng dan sambalnya semua
dikerjakan oleh Kakak laki-laki saya yang sulung. Karena memang dia jago masak,
termasuk jago membuat sambal untuk singkong gorengnya. Sambal yang selalu
dibuat pasti pedasnya super pedas. Boleh dikatakan pedasnya bisa buat kami
kesetanan saking pedasnya.
Sementara saya dan saudara perempuan lainnya hanya membantu
ala kadarnya. Biar tidak kelihatan malasnya jadi anak cewek yang cuma mau
membantu makan saja.
Hari itu, ketika kami sedang asyik-asyiknya menikmati singkong
goreng. Tiba-tiba kakak saya yang koki tadi membaringkan tubuhnya diantara
kami. Sedang kami masih terus melanjutkan menikmati singkongnya. Tanpa
menggubris kakak saya yang sedang berbaring. Karena kami mengira dia sedang
istrahat makan saja, untuk mengambil jeda bernapas dan kemudian melanjutkan
lagi menyantap singkongnya.
Namun, sampai kami berhenti makan, kakak saya yang berbaring
tadi belum juga bersuara, malah tidak bergerak. Melihat keanehan itu, kami baru
sadar untuk memanggil namanya. Namun, tetap saja tak ada suara. Kami langsung
kaget, dalam pikiran kami, dia tidak mungkin tidur pulas dengan tiba-tiba. Kami
gerak-gerakkan badannya sambil memanggil namanya, namun tetap saja tak
bersuara. Dan akhirnya kami mulai sadar kalau dia tidak tidur tapi sedang
pingsan, dan ternyata memang benar dia sedang pingsan. Alaammaak!
Kami benar-benar kaget dibuatnya, karena kagetnya salah
seorang diantara kami langsung mengambil air dan membasuh mukanya. Tidak lama
kemudian dia mulai bergerak, membuka mata dan bersuara. Dia pun kemudian bangun
dan kembali duduk menghadap dimana singkong goreng itu berada. Dan kembali
menikmati singkong gorengnya.
Melihat kejadian itu, kami langsung tertawa sambil berkata,
"Makannya jangan over dosis lagi ya, jangan sampai pingsang untuk yang
kedua kalinya karena sambal buatannya sendiri". Hahaha
Sekilas tentang singkong :
Singkong adalah nama lokal di kawasan Jawa Barat
untuk tanaman ini. Nama "ubi kayu" dan "ketela pohon"
dipakai dalam bahasa Melayu secara luas. Nama "ketela"
secara etimologi
berasal dari kata "castilla" (dibaca "kastilya"), karena
tanaman ini dibawa oleh orang Portugis dan Castilla
(Spanyol). http://id.wikipedia.org/wiki/Ketela_pohon
Manfaat Singkong untuk Kesehatan : Singkong ternyata memiliki manfaat
beragam untuk kesehatan kita, antara lain :
1. Singkong baik untuk diet
rendah kalori
2. Singkong baik untuk
kesehatan pencernaan, dll.
NB : Untuk yang sudah ikhlas mengirimkannya untukku .. Thank You ..!!!
No comments:
Post a Comment