Siang itu, panas matahari seakan membakar
tubuh. Saya berjalan menuju ke suatu tempat sambil menggendong Adwan, dan ditemani
oleh Adnan dan Adam.
Belum juga berapa jauh saya berjalan,
lelah sudah menghampiri. Dan rasa itu semakin terasa saat berada di depan kedai
ice cream.
Saya
putuskan untuk mampir sekejap, sekedar melepas lelah sebelum melanjutkan
perjalanan. Adnan dan Adam kegirangan.
"Yeess
.. makan ice cream, lagi." Kata keduanya kompak.
"Kita
makannya duduk di dalam ya ?" Tanyaku
"Okay,
Ma." Ujar Adam
Dengan
suara cukup riuh, kami masuk ke kedai Ice cream. Di dalam ruangan terlihat sepasang
anak manusia sedang duduk berhadapan. Dari wajah dan warna kulitnya tidak
sulit untuk dikenali. Keduanya bisa
dipastikan berasal dari Negara yang sama
dengan saya. # Yah keduanya pasti dari Japan :D
Di atas
mejanya tidak ada ice cream, yang ada hanyalah beberapa buku pelajaran. Oh,
rupanya mereka berdua sedang belajar. Ada
guru dan ada murid. Gurunya cantik sedang muridnya cakep. Klopp dah! Cukup menjadi
pemandangan indah yang bisa dinikmati sebelum menikmati ice cream.
Saya
dan anak-anak mengambil posisi duduk disamping meja keduanya. Kemudian saya
pesan ice cream.
"Adnan
mau ice creamnya rasa apa ?"
"Vanila
aja, Ma." Jawab Adnan.
"Kalau
Adam mau rasa apa ?"
"Sama
Adnan aja, vanilla."
"Okay,
pesan 2 vanilla dan 1 mix ya (vanilla & strawberry) untuk mama."
Setelah
memesan, dalam beberapa menit ice cream pun sudah dihadapan kami, dan tanpa
membuang waktu kami langsung menikmatinya.
Sambil
menikmati ice cream, sesekali mata saya mengawasi kedua anak manusia yang
sedang belajar. Seketika pikiran pun melayang kemasa silam. Masa, di mana saya
masih memakai seragam putih abu-abu. Masa yang banyak saya lalui bersama
teman-teman untuk belajar bersama.
Tak
lama, terdengar wanita itu berbicara, saya menoleh. Wanita itu berbicara sambil
menundukkan wajahnya, matanya hanya menatap pada buku pelajaran. Sesekali
mengangkat wajah sambil tersenyum.
Wanita
itu mulai menjelaskan dengan bahasa yang tidak begitu kupahami, kecuali jika
berkata, "You understand ?". Sementara laki-laki yang duduk di depan
wanita cantik itu, memperhatikan dengan tatapan tajam. Sesekali bersuara,
itupun jika menjawab pertanyaan wanita cantik yang menjadi gurunya.
Saat
saya memalingkan pandangan pada laki-laki itu, saya membatin, "Akhh .. anak
ini ngerti gak yaa dengan apa yang dijelaskan, tatapannya seakan hanya asyik
menikmati kecantikan dari wanita itu."
Saya
kembali menikmati ice cream yang ada di depan saya sampai habis. Hingga
beberapa menit kemudian wanita itupun terdengar berkata, "For today, finish!"
Lagi-lagi
saya menoleh ke arah wanita itu. Dan kali ini wanita itu sedang sibuk membereskan
buku-buku yang berserakan di depannya. Namun, belum juga selesai wanita itu
membereskan buku-bukunya. Dengan gerakan cepat, laki-laki itu melayangkan "pukulan
kecil" ke kepala wanita cantik yang menjadi Gurunya itu dengan menggunakan
pena.
Arrgghh
.. Saya tersenyum simpul, dan kembali membatin, "Akhh ,, Kehidupan anak
remaja memang banyak anehnya. Wanita cantik itu ternyata bukan guru biasa, tapi
sangat istimewa dalam tatapan laki-laki itu, dan begitupun sebaliknya."
No comments:
Post a Comment