Sunday, May 4, 2014

Fuck You




Entah sejak kapan, Adam mulai mengatakan fuck you sambil menaikkan jari tengahnya, ketika sedang marah kepada Adnan. Dan, saya tidak tahu darimana kata itu dia dapat.

Ketika Adam mengatakan fuck you. Saya selalu menegurnya, untuk tidak mengatakannya lagi. Adnan pun demikian, bahkan Adnan tidak tanggung-tanggung langsung memarahinya. 

Kata Adnan, "Jangan selalu bilang begitu, karena itu tidak bagus artinya". Adam pun berhenti mengatakannya jika diingatkan atau dimarahi. Tapi, saat kembali marah kata itupun diucapkannya lagi. #Kumat

Hari ini, karena keduanya masih libur. Saya bongkar-bongkar laci ditemani Adnan dan Adam. Saya membuang apa-apa yang saya anggap tidak berguna lagi, termasuk foto-foto lama. Yang sudah bisa dipastikan tidak akan dibawa pulang ke Indonesia nanti. #Insya Allah

Saat memilah milih foto, tiba-tiba Adam menemukan foto kami (Ada saya, Adam , Adnan, dan seorang teman). Adam langsung meraih foto itu, kemudian mengambil posisi duduk agak jauh dari saya.

Sambil memandangi foto itu, Adam tertawa terbahak-bahak. Saya dan Adnan jadi bingung. Adam tertawa begitu karena apa? Padahal foto yang dipandanginya itu tidak ada lucunya sama sekali     .

Karena Adam masih terus tertawa, Adnan mulai kesal dan langsung berkata, "Eh dah, enta magnun   "?
Adam langsung berhenti tertawa mendengar pertanyaan Adnan. Tapi hanya beberapa jenak saja, kemudian Adam kembali tertawa. Saya yang melihat Adam terus tertawa merasa ikut kesal.

Adam yang mulai menangkap kalau kami kesal karena tawanya, langsung beranjak mendekati Adnan sambil berkata,

"Adnan, kamu suka marahi saya kalau bilang fuck you. Kamu juga dulu suka bilang gitu, kan? Ini fotonya, lihat. Haha haha." Adam memberikan foto itu pada Adnan.
"Itu dulu waktu saya masih kecil, kok. Waktu saya tidak tahu artinya". Adnan pun mengungkapkan alasannya sambil melihat fotonya.
"Saya juga tidak tau artinya". Kata Adam.
"Jangan bohong, tidak bagus kamu bohong, suka bilang gitu karena tau artinya. Kalau tidak, pasti tidak bilang kalau marah".
"Hahaha hahaha .. Dulu juga suka bilang begitu, kan, iya kaan" 

Adam kembali tertawa, menertawakan Adnan. Sementara Adnan hanya diam saja. Adam benar-benar merasa senang menemukan foto Adnan dengan gaya ber-fuck you itu. Seakan Adam ingin menegaskan, foto itu adalah saksi bisu, bahwa dulu pun Adnan suka bilang fuck you. 

Saat Adam sudah tidak lagi tertawa, sambil melihat ke arah Adam, Adnan kembali berkata, "Waktu kecil memang pernah bilang gitu, tapi sekarang tidak lagi, karena tau artinya tidak bagus, jadi kamu juga jangan bilang itu karena kamu tau artinya tidak bagus".

Adam yang sedari tadi tertawa menertawakan, kali ini hanya bisa tersenyum kecut. Foto yang di tangannya pun diletakkan di lantai. Kemudian keduanya terdiam, suasana tiba-tiba menjadi hening.

Saya yang ikut menikmati percakapan keduanya, saat suasana hening langsung mengatakan, "Tirulah yang baik-baik saja, kalau sudah tau jelek, tidak usah ditiru, Nak. Ambil yang baik buang yang jelek. Kayak kita kalau makan buah, kan. Kalau buahnya bagus kita makan, kalau jelek kita buang di tempat sabalah. Okay?". Keduanya bersamaan menjawab, "Okay" meskipun ada yang mengucapkannya dengan nada yang terasa berat. :D

Alhamdulillah .. Sejak saat itu saya sudah jarang mendengar kata fuck you keluar dari bibir Adam. Bahkan hampir tak pernah lagi terdengar. Semoga saja tidak terucapnya kata itu, karena Adam sudah sadar bahwa kata itu memang tidak bagus, bukan karena lupa. :D

*Anak-anakku .. Semoga kelak, kalian lebih bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jelek. Mana yang bisa kalian tiru mana yang tidak. Agar kelak kalian menjadi anak yang berakhlak baik. Yang bisa membanggakan dan dibanggakan. Amin!

== Cerita saat minggu tenang ==

No comments:

Post a Comment