Tuesday, April 8, 2014

Bahnasa Bumi Para Syuhada




Alhamdulillah .. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Atas Rahmat rezeki dan kesehatan yang diberikan-Nya. Sehigga kami sekeluarga dapat berziarah ke makam para Syuhada, di salah satu kota yang ada di Mesir yaitu Bahnasa.

Tempat bernama Bahnasa ini dikenalkan oleh suami. Yang pernah sekali kesana bersama tamu Mesir Asia Travel pada tahun 2001, yang berasal dari Siangapore. Dan, pada masa itu, suami masih dalam rangka training untuk menjadi Guide Tourism di Mesir Asia Travel.

Sejujurnya, sejak saya tahu kota Bahnasa dan sejarahnya dari suami, saya tertarik untuk berziarah. Sehingga Bahnasa menjadi salah satu tempat yang masuk list,  tempat yang ingin saya ziarahi selama masih di Mesir.

Karena itu, saya sangat senang, saat saya sudah berencana untuk kembali ke Indonesia. Saya bisa berziarah ke Bahnasa bersama keluarga. Semoga saja, ketika tiba waktunya kami harus hengkang dari Mesir, negeri yang memiliki banyak julukan ini, Allah SWT masih memberi kami umur panjang dan rezeki, agar bisa kembali menghirup udara Mesir dan kembali berziarah ke Bahnasa, tanah yang penuh keberkatan ini.

Baiklah, saya sedikit akan berbagi cerita tentang perjalanan kami ke Bahnasa.
***
Bahnasa adalah sebuah perkampungan yang terletak kira-kira 200 km di sebelah Selatan-Barat daya Cairo, tepatnya di muhafazah Al-Minya. Yang juga merupakan salah satu tempat yang menyimpan banyak situs arkeologi.

Bahnasa disebut sebagai bumi Syuhada, juga merupakan bumi yang penuh keberkatan. Saidina Amru Al-Asr RA, sahabat Rasulullah yang membuka Mesir pernah mengatakan, "Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda: "Tidak ada selepas Mekah, Madinah dan Baitul Maqdis suatu tempat yang berkat melainkan di bumi Mesir serta lebih banyak keberkatan di bahagian Barat Mesir". Kata Saidina Amru lagi: "Mudah-mudahan ia (tempat yang banyak keberkatan itu) ialah Bahnasa".


 Di posisi barat Bahnasa terdapat sebuah Masjid Ali Al Jammam (Mesjid baru) yang di sekelilingnya terdapat beberapa makam, di antaranya makam Ali Al Jammam yaitu Qadhi Bahnasa pada zamannya, makam para Ahlul bait yaitu Ali dan Jafar bin Abi Thalib, maqam para tentara Islam lainnya dan juga makam Badariyyin yang ada 12 makam (Badariyyin adalah tentara yang menghadiri perang Badr, yang terjadi pada 17 Ramadan tahun kedua Hijriah (2 H), (17 Mar 624 M di Hijaz, di bagian barat Semenanjung Arab). Di antaranya yaitu maqam Muhammad Oqbah bin Nafi’ beserta isteri dan 8 anaknya.


 Jika di Baqi' Madinah ada sekitar 10.000 jasad para sahabat Rasulullah SAW dimakamkan, di Bahnasa ada sekitar 5.000. Karena itulah Bahnasa pun diberi julukan sebagai Baqi'nya Mesir.

Adapun di antara makam para syuhada, yang sempat kami ziarahi antara lain :

1. Makam Sayyidi Ali Al-Jammam, (Qadhi Bahnasa)
2. Makam Sayyidina Ali & Ja'far (Ahli bait Rasulullah  SAW)
3. Makam Sayyidina Ziyad bin Abi Sufyan
4. Makam Sayyidina Hasan bin Soleh bin Ali bin Zainal Abidin
5. Makam Sayyidah Ruqayyah & makam ulama' Bahnasa Muhammad al-Khurasi.
6. Makam Sayyidah Khaulah Al-Azwar.
7. Makam Hasan bin Yahya bin Hasan al-Basri, Putra Hasan al-Basri
8. Makam Muhammad bin Abd Rahman bin Sayyidina Abu Bakr As-Siddiq.
9. Makam Muhammad Abu Dzar Al-Ghifari
10. Makam keturunan Sayyidina Ustman  yang bernama Abban.
11. Makam Abdullah al-Ghaniyy bin Samrah, ulama' Bahnasa.
12. Makam Sayyidina Abd Razzaq al-Ansori (tabiin).
13. Makam Sayyidi Muhammad bin Uqbah bin Nafi'
14. Makam putra Sayyidina Ubadah bin Somit  yang bernama Ubaidah.
15. Makam Sab'a Banat (Dome of seven girls).



Makam pertama yang kami ziarahi adalah makam Sayyidi Ali Al-Jammam & Ja'far wa Ali. Kemudian lanjut ke syajarah Maryam(Pohon Maryam). Syajarah Maryam masih berada tidak jauh dari makam Sayyidi Ali Al-Jammam dan makam-makam lainnya.

Syajarah Maryam ini adalah pohon yang pernah menjadi tempat berteduhnya Bunda Maryam dan Nabi Isa as. Hingga saat ini masih ada, tumbuh subur dan menjulang. Juga terdapat sumur tua di bawah pohon Maryam. Dan, sumur itupun masih ada, dan berada satu pagar dengan syajarah Maryam.
Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Bahr Yusuf. Bahr Yusuf yang diterjemahkan dari bahasa Arab sebagai 'jalur air dari Yusuf' (tapi benar-benar 'laut', bukan 'sungai', yang akan menjadi 'nahr'), adalah sebuah kanal yang menghubungkan Sungai Nil dengan Fayyum.

Di Bahr Yusuf kami hanya memadangi dan mengambil gambarnya dari balik jendela mobil saja. Bahr Yusuf tidak begitu terpelihara kebersihannya. Terlihat dengan banyaknya sampah yang berserakan di pinggiran sungai. Namun, meskipun begitu, Bahr Yusuf bagi kami tetap indah karena sejarahnya.

Setelah mengambil gambar, perjalanan kami lanjutkan ke makam sab'a Banat (Dome of seven girls) Makam 7 wanita ini adalah mereka yang terlibat langsung dalam peperangan, dan ada 3 di antaranya adalah wanita non muslim yang menyamar. Adapun ketujuh makam yang ada di sab'a Banat ini tidak ada nama disetiap makam.

Salah satu riwayat mengatakan : Ketujuh wanita tersebut tinggal di Dier (Gereja), dan membantu tentara-tentara Islam ketika perang melawan tentara Rum. Mereka menyamar sebagai tentara, mereka memasakkan makanan dan menyuplai air minum kepada tentara Islam. Tapi ketika syahid, dan saat dibuka penutup kepalanya baru ketahuan kalau mereka adalah wanita. Maka di makamkanlah mereka di bumi Bahnasa dan disebut dengan makam saba'a Banat (Dome of seven girls).  

***
Di sab'a Banat, sewaktu kami baru sampai dari Cairo. Kami melihat banyak orang Mesir yang berguling-guling di padang pasir yang letaknya persis di belakang makam. Kami yang baru datang tidak tahu akan maksudnya. Kami hanya bertanya, "Lah, orang itu kenapa berguling-guling?". Tapi ini hanya pertanyaan yang tak ada jawaban.

Akhirnya, setelah keliling berziarah, sampailah kami di sab'a Banat, sebagai tempat terakhir yang kami ziarahi. Seorang di antara kami sambil tersenyum berkata, "Siapa yang mau cepat punya anak? Coba guling-guling di pasir itu. Di pasir itu kalau kita guling-guling, yang belum punya anak, insya Allah akan cepat punya anak. Yang belum nikah, insya Allah akan cepat nikah."

Perkataan itu tidak kami percaya dan menganggapnya sebagai lelucon saja. Karena yang menyampaikannya pun sambil tersenyum. Tapi teman yang menyampaikannya itu tetap mengulangi perkataannya, agar ada yang mau mencoba dan merasakan keajaiban di tempat itu. 


Ternyata teman kami sedang berbagi pengalaman. Karena pernah sekali waktu membawa jamaah dari Singapore sekitar 50 orang. Datang dari Singapore dan sengaja untuk ke Bahnasa. Dan kesemua orang itu berguling-guling di pasir (Belakang makam sab'a Banat). Karena menurut mereka, bahwa di tanah itu punya keajaiban dan berkhasiat. Dan, salah satu khasiatnya adalah dari debu-debunya, atas izin-Nya, bisa menyembuhkan penyakit.

Akhirnya, karena cerita itulah, ada yang penasaran ingin mencobanya. Dan, ternyata benar, sungguh sangat ajaib. Ketika yang sudah mencoba mengguling-guling, satu kata yang mereka bisa ucapkan. "Masya Allah, benar ini, bergerak sendiri, saya coba menahan diri tapi kayak ketarik untuk berguling terus."

Dan semakin seru, ketika guide yang mengantar kami kesana pun ikut mencobanya. Karena diapun penasaran ingin membuktikan, karena juga baru kali pertama didengarnya. Dan apa yang dirasakannya pun sama seperti yang lainnya. Bahkan kata dia, "Habis di guling-gulingkan rasanya badan ringan". Keajaiban di tempat ini menjadi salah satu bukti, sungguh Allah Maha Besar dengan segala ciptaan-Nya. 

Orang Mesir sendiri menjadikan tempat yang penuh keberkatan ini sebagai tempat untuk beriktiar. Dan, tak heran jika tempat itupun ramai dikunjungi oleh penduduk Mesir sendiri, yang berasal dari daerah-daerah dan melihat mereka berguling-guling. 

Setelah acara guling-guling dan foto bareng. Kami kembali melanjutkan perjalanan pulang menuju Cairo. Alhamdulillah .. Ziarah makam Auliya selesai. Kami merasa sangat beruntung bisa mengunjungi tempat di mana banyak makam sahabat Rasulullah SAW di tanah Bahnasa ini.

Semoga perjalanan kami bukan sekedar perjalanan yang tanpa makna, tapi lebih agar bisa menjadi iktibar atas semangat juang yang dimiliki oleh para sahabat Rasulullah dalam memperjuangkan kejayaan Islam. 

*NB : Catatan 7 Maret 2014

No comments:

Post a Comment